Kasih kita terhadap Tuhan itu dapat kita wujudkan melalui tiga sikap, yakni mengikuti perintah-Nya, memberikan teladan baik pada orang lain, serta menaruh kepercayaan yang sungguh pada-Nya.
Sabtu, 9 Agustus 2025
Hari Biasa Pekan Biasa XVIII
Ul. 6:4-13
Mat. 17:14-20
Sobat-sobat GAUNG yang terkasih
Sabtu, 9 Agustus 2025
Hari Biasa Pekan Biasa XVIII
Ul. 6:4-13
Mat. 17:14-20
Sobat-sobat GAUNG yang terkasih
Kitab
Ulangan mengisahkan tentang Musa yang mengajak orang Israel untuk mengasihi
Allah. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan
segenap kekuatanmu!” (Ul. 6:5). Menurut Musa, mengasihi Allah berarti mengikuti
segala perintah-Nya serta memberikan teladan yang baik kepada orang lain.
Sementara itu, Injil menceritakan Yesus yang mengusir iblis dari dalam diri
seorang anak. Yesus kemudian menegur para murid yang tidak bisa mengusir iblis
karena iman mereka yang dangkal dan kurang. Teguran itu dimaksudkan agar para
murid mau percaya dengan sungguh pada kuasa Yesus.
Bacaan-bacaan
di atas mengingatkan kita akan Tuhan yang sangat mengasihi kita. Karena Tuhan
sudah mengasihi kita, maka kita pun harus mengasihi Dia. Kasih kita terhadap
Tuhan itu dapat kita wujudkan melalui tiga sikap, yakni mengikuti perintah-Nya,
memberikan teladan baik pada orang lain, serta menaruh kepercayaan yang sungguh
pada-Nya. Mengikuti perintah Tuhan berarti melakukan hal yang benar di mata
Tuhan; memberikan teladan baik berarti menunjukkan perilaku positif dan
inspiratif bagi orang lain; dan menaruh kepercayaan pada Tuhan berarti tidak
mengandalkan diri sendiri dan tetap menyerahkan kontrol atas hidup kita
kepada-Nya.
Diakon
A.F.N. Kiven